Daridefenisi diatas dapat disimpulkan akuntansi adalah proses yang menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi yaitu pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi Pemenuhan kebutuhan untuk display produk toko pada berbagai jenis usaha ternyata memiliki peran yang cukup besar. Seperti yang kita ketahui hampir semuanya menggunakan strategi cara memajang produk ini tetapi belum mengerti betul bagaimana hasil dari aplikasi untuk tokomu. Penataan produk display adalah sebuah cara bagaimana penataan sebuah produk barang, khususnya pada beberapa perusahaan retail tertentu dengan tujuan meningkatkan penjualan. Tidak heran apabila kita coba melihat strategi yang diterapkan oleh franchise ritel terbesar di Indonesia, Indomaret menggunakan software canggih planogram untuk visual merchandising semua produknya agar semuanya berjalan sesuai dengan seharusnya. Setiap langkah konsumen, disuguhkan beraneka ragam produk sesuai dengan penempatan display-nya. Tujuannya adalah untuk dapat melakukan pembelian dengan mudah sehingga tingkat konversi penjualan semakin tinggi. Untuk dapat memahami apa saja macam-macam penataan barang minimarket, ikuti terus secara seksama. Daftar Isi KontenJenis-Jenis Penataan Display ProdukFloor DisplayJumble DisplayVertical Display“Impulse Buying” DisplayWall Display / Wall RackMerchandise DisplayBrand Unique DisplayCut Cases DisplayFungsi dan Manfaat Display Produk Jenis-Jenis Penataan Display Produk Berikut jenis dan macam macam display barang untuk toko retail, minimarket & supermarket Floor Display Merupakan cara konvensional yang hingga sekarang masih terbukti hasilnya. Floor display adalah perlengkapan berdiri bebas yang menampilkan produk yang memiliki ruang untuk merek tertentu. Fungsi floor display juga biasa dijadikan sebagai Point of Purchase POP di dalam toko ini dapat dirancang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Modelnya dapat menggunakan yang sifatnya sementara, semi permanen, atau permanen asalkan tetap dapat menonjolkan produk dengan merek tersebut. Floor display POP dapat dibuat dari banyak bahan seperti kayu MDF atau PVC. Penempatan barang sengaja diatur dengan sedemikian mencolok susunannya menggunakan alat bantu atau tidak sama sekali. Aksen pada tampilan dapat dibuat dari bahan yang berbeda untuk menciptakan tekstur dan memberikan fitur artistik pada tampilan floor display. Model ini dapat menggabungkan dengan bahan lain untuk tampilan yang lebih permanen dan se-unik mungkin. Cara mendisplay model seperti ini sangat lumrah digunakan pada toserba swalayan yang cukup besar dan luas seperti Hypermart, Giant & Lottemart. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa sekelas toko yang terbatas ruangannya dapat diterapkan juga strategi ini. Walaupun ingin menggunakan cara ini, yang harus kamu pastikan lagi adalah jangan sampai mengganggu in-out product flow dan pelanggan yang berbelanja karena keterbatasan ruang. Selalu usahakan pada kepuasan pelanggan adalah kunci utama berbisnis. Contoh floor display terbagi penataannya menjadi 2 yaitu persamaan jenis tipe produk dan persamaan produk yang memiliki merk yang sama. Dalam prakteknya, contoh floor display yang baik dan benar seperti Taruhlah selalu sebuah hambalan palet lebih baik pada bagian permukaan lantai sehingga dagangan yang kamu jual yang berada paling bawah tidak penyok. Produk barang yang ditonjolkan memiliki kriteria tipe produk atau produk dengan merk yang sama. Lokasi penempatan strategis Kombinasikan juga dengan sebuah display pop atau price tag yang menarik sehingga cukup eye-catching. Jenis display satu ini juga termasuk kedalam kategori point of purchase yang mana cukup efektif untuk menunjang diferensiasi produk dagangan pada hari-hari besar sebagai salah satu cara meningkatkan penjualan tertentu. Jumble Display Sistem display ini biasa juga dikenal dengan PROMO BOX. Box Obral Chrome Jenis penataan untuk menempatkan berbagai produk barang dari beragam jenis merk dan setiap jenisnya diletaklan pada rak tersebut serta diletakkan di lokasi yang cukup terbuka. Jumble display ini sangat sering kita jumpai di berbagai toko/retail fashion yang membebaskan pembeli untuk membongkar dan mengaduk-aduk berbagai pakaian. Baca juga Vertical Display Vertical display adalah display sebuah produk barang yang diletakkan secara tegak lurus pada sebuah tatanan rak minimarket. Dengan menerapkan tatanan seperti vertical display ini, pengunjung yang datang pada sebuah toko ritel cenderung mengetahui produk tersebut dengan sangat leluasa berdasarkan tipe produknya. Rekomendasi kami agar hasil dari tataan display pada vertical display lebih memiliki dampak Tipe produk yang disusun merupakan produk dengan jenis yang sama tetapi dengan diferensiasi versi yang seperti pasta gigi dengan perbedaan berat, ukuran maupun variasi lainnya. Produk dengan ukuran terbesar diletakkan pada tatanan level paling bawah dan semakin naik tatanan produknya semakin kecil pula ukurannya, ataupun sebaliknya. Dari setiap tatanan, perhatikan dan jelilah dalam memilih komposisi pallete warna pada setiap kemasan produk meletakkan produk yang memiliki persamaan degradasi warna yang sama dan saling berhadapan “Impulse Buying” Display Strategi display ini sering digadang-gadang sebagai cara membuat sebuah produk brand yang sedang trending. Impulse buying display adalah hasrat keinginan membeli sebuah barang yang didorong oleh visual produk ataupun indra perasa lainnya. Dengan adanya display tatanan produk yang menarik perhatian pelanggan, itu akan mendorong sebuah perilaku yang impulsif dengan melakukan sebuah pembelian. Sering kali seperti yang terlihat di Hypermart menyajikan sebuah produk pada beberapa brand yang sedang banyak dicari pasar. Oleh karenanya, manajemen/pengurus toko sengaja dengan harapan konsumen yang melihat terdorong untuk menginginkan sebuah produk yang dijual. Penerapan impulse branding tersebut dapat ditunjang dengan rak backpanel 2 sisi. Harga rak minimarket double di Latoko tersebut berkisar 1jt-an. Premium Tipe 1 Backpanel Tipe Hemat Tipe Ekonomis Rak Sudut Dalam Rak Sudut Luar Tipe Murah Custom Rak Sudut Premium Premium Tipe 3 Wall Display / Wall Rack Merupakan sistem display barang dagang yang ditata pada rak toko yang ditempelkan pada dinding sisi ruangan. Rak yg digunakan berupa rak single wall karena merupakan rak yang hanya memiliki satu sisi saja. Rak tersebut sering kali digunakan pada industri retail. Baca juga Merchandise Display Merchandise display adalah sebuah display khusus dari produk toko yang digunakan untuk menarik dan memikat masyarakat pembeli. Sifat merchandise display ini menitik beratkan pada tampilan barang dagangan didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang dirancang untuk meningkatkan pembelian produk. Istilah lain dari merchandise mix display adalah menata sebuah produl dengan cara meletakan produk yang memiliki hubungan erat dan bersifat komplementer. Maksutnya adalah meletakkan produk yang saling berkaitan dan dapat digunakan dalam waktu yang bersamaan. Contoh merchandise mix display Roti dengan selai Frozen food dengan saos, margarin atau kecap Teh dengan gula Salah satu keuntungan dengan menggunakan sistem ini memungkinkan pembeli untuk melakukan sebuah tindakan cepat yang berujung pada transaksi barang secara bersamaan. Brand Unique Display Penataan sebuah produk kemasan dari sebuah brand/merk besar yang mengajukan kerjasama kepada beberapa retail yang juga ternama. Cara ini ditujukan kepada konsumen yang diterapkan pada lokasi strategis di dalam toko yang hanya menjual salah satu produk. Manfaat dari menata seperti ini adalah memberikan penetrasi pasar terhadap sebuah produk yang baru saja launching sehingga konsumen cepat mengerti tentang jenis produk terkait. Dari setiap produk brand yang ada, caranya cukup unik dan tidak ada bentuk display yang pasti. Dengan kata lain, preferensi sebuah penataan tergantung pada merchandiser atau pemilik toko. Cut Cases Display Penempatan sebuah barang dengan cara menumpukkan produk di dalam sebuah karton kardus sehingga yang hanya diperlihatkan berupa sobekan pada kardus. Jenis pemajangan barang ini digunakan biasanya pada minuman berbotol, kaleng & kemasan yang kuat. Fungsi dan Manfaat Display Produk Penataan produk memiliki beberapa tujuan untuk mencapai target pemasaran dengan model AIDA Attention, Interest, Desire dan Action. Salah satu manfaat yang akan didapatkan dengan penataan semacam ini mampu memperkenalkan produk baru hingga berujung pada meningkatkan penjualan. Hasil dari pengaturan tata letak display ini juga mampu merekomendasikan item barang yang sedang ingin ditingkatkan penjualannya. Barang-barang ini harus ditempatkan di lokasi yang menonjol, dekat pintu masuk, dan di sepanjang gang utama. Padahari raya,supermarket menjual pakaian dengan diskon besar-besaran ibu membeli kemeja adik dengan harga Rp300.000. kemudian di diskon sebesar 30% (+ 15 ) artinya akan terjadi dan harga lagi sebesar 15% dari total harga setelah diskon 30% Tentukan harga kemeja tersebut? Answer Istilah pada bidang tertentu sering kali tidak dimengerti oleh sebagian orang awam yang tidak berkecimpung di bidang tersebut, sehingga sering membingungkan. Pada lingkup bisnis ritel minimarket, terutama toko kebutuhan sehari baik dalam skala minimarket, supermarket, maupun hypermarket terdapat banyak istilah yang sering digunakan terkait dengan sistem, manajemen, produk, display rak toko, rak minimarket maupun pelayanan. Bagi anda yang mulai memasuki bisnis ini, tidak ada salahnya anda mempelajari beberapa istilah yang digunakan. Berikut beberapa contoh istilah yang sering digunakan sehari-hari Ambalan Bagian dari gondola berupa rak toko atau papan shelving sebagai tempat memajang barang dagangan. –> kekuatan ambalan Back mesh bagian belakang / dinding rak gondola Banded barang dijual dengan cara diikatkan, seperti sisir, cermin, dan minyak wangi diikatkan menjadi satu Bay alat pemajangan atau pen-display-an barang dagangan dari atas ke bawah Bar Code Universal code Bins alat pemajangan buah, buahannya ada yang miring ada pula yang lurus Brand Blocking penempatan barang dengan ketentuan merek barang harus terlihat dibagian muka Bracket pentangga papan shelving rak gondola Buffer Stock Usulaly Call Kunjungan Cash and Carry harga barang dibayar terlebih dahulu sebelum barang dibawa atau uang di terima penjual, baru barang dikirim kepada pembeli CBN Nama perusahan penyedia layanan internet Chelving / Shelving yaitu alat pemajangan yang merupakan bagian dari gondola yang biasa disebut rak display Chiller tempat pemajangan untuk buah atau daging olahan, alat ini menempel di dinding Clearance Sale Program penjualan untuk mempercepat penjualan produk-produk tertentu Clients Pelanggan COC / Check on Counter pemajangan produk yang menempel di depan kassa / Display yang berada di depan kasir COD Cash on Delivery pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan kepada pembeli Cool Room ruangan dingin untuk penyimpanan produk fresh, cool room terbagi menjadi dua bagian, satu untuk menyimpan makanan da sebagainya, dan bagian keduanya untuk menyimpan daging Counter Areal penjualan di dalam minimarket Corner Rak rak gondola yang ditempatkan di sudut ruangan, dan bersambungan dengan wall rak Cross Bar Rak / wire mesh / rak mundo /rak gantung Rak ini berfungsi untuk menggantung barang dagangan dalam jumlah banyak dan bervariasi. Cross Merchandising Diplay 2 kategori yang berkaitan di dalam satu gondola. Customer Pembeli Dancing up display produk di sisi sisi lorong gondola Dead Stock barang yang tidak laku sama sekali Delivery Pengirimanproduk dari supplier ke toko Demo Peragaan pemakaian produk ke konsumen di dalam minimarket / toko / tempat umum Display Pemajangan produk-produk di dalam supermarket / minimarket Duty Rak / Rak gudang rak susun yang ditempatkan di gudang untuk menyumpan stok barang yang tidak di-display ED / Expire Date waktu kadaluwarsa EDP / Entry Data Processing pengelola keseluruhan data di cabang End gondola gondola paling ujung dari lorong, biasa untuk sewa Environment Factor Penyampaian komunikasi dengan cara dekorasi ruang, lampu dan lain-lain. Exterior Display penataan yang dilaksanakan dengan memajangkan barang-barang diluar toko,misalnya pada waktu mengadakan obraal dan pasar malam Eye Catching tehnik memanjang bedasarkan luas area pandang seseorang. Pemajangan berdasarkan tatap muka dimana produk tersebut yang pertama kali dilihat Eye Level Display didalam gondola yang letak produknya ditingkat yang konsumen dapat melihat dengan jelas Face pemajangan produk tatap muka harus menghadap ke depan, jangan terbalik, miring, dsb Facing / Tir Jumlah muka yang ditampilkan suatu produk di dalam gondola Fast Moving produk yang penjualannya cepat laku FIFO / First In First Out Barang Yang Pertama Masuk, Barang yang Pertama Keluar Floor Vision Iklan yang berada di lantai Floor Display pemajangan produk di atas lantai Floor Vision Iklan yang berada di lantai Foot / base leg bagian kaki dari gondola, dan menyangga upright dengan sudut 90o Frame Promo Frame untuk memajang info promo pada produk yang didisplay Frozen alat yang digunakan untuk menyimpan juga men-display produk-produk beku yang disimpan dalam alat ini tahan dalam jangka waktu lama Frozen Island frozen berupa box besar memanjang sebagai sarana pajang yang diletakkan di tengah ruangan. Gondola / Rak Umum Rak tempat produk-produk didalam supermarket GR / Goods Recieving Penerimaan barang PengertianMenata Produk. Penataan produk atau yang sering kita kenal dengan istilah display adalah suatu cara penataan produk terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Untuk memperjelas arti dari display tersebut, William J.Shultz, "Display consist of simulating customers
Peralatan display diperlukan untuk menempatkan produk sesuai dengan klasifikasi masing-masing produk. Selain itu, peralatan display akan memudahkan pengelola untuk menatanya dan menampilkan tata letak yang lebh menarik dan kreatif. Contoh dalam toko handphone diperlukan desain dinding dan meja yang dapat memberikan keamanan bagi poduk sekaligus memberikan kesan mewah dan menarik. Selain membuat tampilan toko menjadi lebih menarik, apa saja fungsi dari peralatan display? Lalu, bagaimana desain toko dapat memengaruhi display? Mari kita pelajari bab berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ada enam elemen utama dalam desain toko, yaitu tata ruang, pencahayaan, warna, musik, aroma, dan suhu/temperatur. Keenam elemen tersebut secara bersama-sama membentuk atmosfer toko. Sebagaimana telah kita ketahui, atmosfer toko merupakan salah satu faktor yang memainkan peran penting dalam membentuk citra image toko, selain personel atau pramuniaga karyawan, produk yang dijual, pelayanan toko, pelanggan, dan aktivitas promosi toko. Karena atmosfer positif itu sangat penting, seorang desainer tidak boleh hanya menonjolkan elemen-elemen tertentu, atau bahkan menonjolkan hanya satu elemen dan melupakan kelima elemen lainnya. Tata ruang yang menarik yang tidak diimbangi dengan pengaturan pencahayaan, warna, musik, aroma, dan suhu/temperatur yang baik tidak akan menghasilkan atmosfer toko yang baik. Keenam elemen itu harus diperhatikan secara seimbang. Dengan kata lain, atmosfer toko yang baik dihasilkan melalui penataan yang seimbang keenam elemen tersebut. Sebab, akan sangat menentukan apakah konsumen baru akan datang ke toko atau apakah konsumen lama tetap loyal terhadap toko tersebut. 1. Tata Ruang Tata ruang itu merupakan aspek komunikasi visual dari toko. Tata ruang harus memanjakan setiap mata yang melihat, atau menarik secara visual. Ada lima elemen dalam desain ruang, yaitu display, signage, graphics, merchandising, dan Point of Sale POS. Desainer harus memastikan agar kelima elemen tersebut saling mendukung sehingga tercipta ruang toko yang menarik secara visual atau memanjakan mata. a. Display Produk Display berarti penataan produk atau barang dagang dengan cara dan strategi tertentu sesuai kondisi tertentu. Itu berarti, display tidak hanya sekedar menyusun dan menaruh barang, tetapi menatanya dengan strategi tertentu agar menarik calon konsumen untuk datang atau mendekat. Umumnya, produk yang di-display adalah produk-produk yang menjadi andalan penjualan atau produk andalan best seller. Tampilan display sebaiknya tidak berlebihan agar terkesan elegan. b. Signage Signage adalah istilah umum untuk setiap jenis tampilan grafis berupa simbol, tanda, lambang, serta tulisan singkat yang mengandung informasi tertentu kepada orang lain. Signage bisa berupa tulisan, gambar, ataupun kombinasi keduanya. Banyak signage didesain hanya menggunakan gambar tanpa tulisan untuk mempermudah penyampaian informasi kepada orang-orang yang menggunakan bahasa yang berbeda. Biasanya, informasi itu bertujuan untuk mempromosikan produk atau brand tertentu disebut signage promosional, atau juga bertujuan memberi peringatan dan/atau memberi petunjuk singkat tentang sesuatu, seperti arah, letak, dan sebagainya disebut signage intruksional. Contoh signage spanduk banners0, billboards, papan nama, marka jalan, papan informasi. Saat in, selain signage konvensional seperti contoh-contoh di atas, para pebisnis telah mulai menggunakan signage digital digital signage, yaitu penyampaian informasi tentang produk atau brand melalui media elektronik dengan menggunakan teknologi LCD, plasma, atau LED. Dibandingkan media konvensional, digital signage membawa beberapa manfaat, antara lain menghemat biaya cetak dan produksi, tampilannya eye catching atau atraktif, serta lebih mudah dan cepat meng-update konten visual. Secara garis besar, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan agar signage berperan maksimal dalam mendorong penjualan Adiwijaya 2010. 1 Pemilihan Posisi Posisi favorit biasanya di kaca depan toko atau dinding. Namun, lantai atau atap toko juga dapat digunakan untuk memasang perangkat komunikasi visual. 2 Kondisi Gambar Pastikan kondisi visual tetap baik, misalnya mengganti gambar yang warnanya sudah pudar atau rusak, membersihkan papan merek toko/produk, dan sebagainya. 3 Update Informasi Pastikan informasi yang terpasang di perangkat komunikasi visual adalah informasi terkini. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman dengan konsumen. Contoh mencabut visualisasi diskon di kaca toko saat masa diskon sudah selesai, menempatkan visualisasi nama merek produk sesuai dengan layout yang baru, dan sebagainya. 4 Batasan Jumlah Batasi jumlah komunikasi visual agar konsumen tidak bingung. Sesuaikan jumlah komunikasi visual dengan tujuan penciptaan suasana. Terlalu banyak komunkasi visual justru akan merusak suasana. Tidak ada batasan baku untuk jumlah standar. Hal itu disesuaikan dengan target pasar, positioning toko, serta strategi bauran ritel toko. c. Grafika Graphics Unsur grafis menjadi penting karena memiliki tujuan mengenalkan brand agar mudah diingat. Oleh karena itu, pihak desainer harus bekerja sama dengan pihak advertising atau desain grafis untuk menciptakan tampilan grafis bagi toko. Hal ini menjadi kekuatan visual sekaligus tetap terkesan informatif terhadap produk. ateri grafis yang diperlihatkan pada produk-produk utama toko akan semakin menegaskan daya tarik produk. Dalam menampilkan display yang langsung berkesan first impression dari sisi luar harus diperhatikan desain jendela toko shop window sebagai perantara visualnya. Beberapa ritel mendesain jendela untuk memperlihatkan beberapa atau keseluruhan produk yang dijual. d. Penyediaan Produk Merchandising Merchandising adalah kegiatan pengadaan/penyediaan barang-barang di dalam toko pada jenis, tempat, waktu, jumlah, dan harga yang tepat untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel Ma’ruf, 2005. Merchandise adalah produk-produk yang dijual peritel dalam gerainya. Defini ini kemudian dikenal sebagai “The Five Rights of Merchandising”, yaitu sebagai berikut. 1 Right Merchanising Right merchandising yaitu jenis, model, merek, warna, ukuran, dan lainnya yang ingin dibeli oleh konsumen. 2 Right Place Right place yang tidak hanya berarti lokasi toko yang tepat, tetapi juga barang apa saja yang selayaknya ada di suatu toko dan tempat pemajangannya yang tepat di toko. 3 Right Time Right time artinya barang tersedia di toko saat konsumen mencari/membutuhkannya. 4 Right Quantities Right quantities yaitu barang tersedia dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan/permintaan konsumen. 5 Right Prices Right prices artinya harga barang pada tingkat yang wajar dan bersaing. e. Point of Sale POS POS adalah waktu dan tempat terjadinya transaksi jual-beli di toko ritel. Di POS, kasir menghitung jumlah pembayaran, menunjukkan jenis dan jumlah pembelian ke pembeli, menyerahkan faktur invoice ke pembeli, menawarkan berbagai pilihan pembayaran, serta menyerahkan bukti pembayaran disertai cetakan daftar barang yang dibeli receipt. The point of sale juga sering disebut the point of service karena fungsinya tidak hanya menjual, tetapi juga mengembalikan barang yang sudah dibeli karena suatu alasan atau melakukan pemesanan barang. Untuk itu, di POS biasanya tersedia, barcode scanner, layar monitor, keyboard, cash drawer, tempat menggesekkan kartu kredit dan debit, alat timbang, serta mesin kasir cash register. POS mengelola semua operasional penjualan aktual, seperti bisnis ritel atau grosir. Namun, meskipun pada umumnya sama, perangkat lunak POS untuk grosir sedikit berbeda dari ritel. Perbedaan utamanya adalah adanya werehouse system sistem gudang yang terintegrasi pada grosir. Pada grosir, penjualan dilakukan dengan mengirimkan pesanan, sedangkan pada ritel, pelanggan melihat produk dan memutuskan untuk membelinya saat mereka berkunjung ke toko/supermarket. Selain itu, POS grosir memerlukan penanganan volume data yang besar, sedangkan POS ritel memerlukan penanganan volume data yang cepat dan kuat. Pelanggan grosir biasanya pelanggan reguler yang mungkin saja tidak selalu datang ke toko untuk membeli. Biasanya, mereka memberi tahu kebutuhan kasar mereka terlebih dahulu terhadap sampel yang diberikan oleh pedagang. Setelah sampel dan harganya disetujui, pesanan baru bisa dikonfirmasi. Pada ritel, pemrosesan harus dikemas lebih cepat dan kebutuhan pun harus jelas karena pelanggannya tidak reguler. 2. Pencahayaan Elemen pencahayaan meliputi a. Teknik Penataan Tata Cahaya Pencahayaan menjadi aspek penting pada toko. Pencahayaan digunakan untuk menyoroti suatu objek di area toko dan menerangi keseluruhan area toko. Pencahayaan dapat membangun pandangan positif konsumen terhadap produk yang pada akhirnya akan mendorong pembelian. Pencahayaan juga dapat digunakan untuk menyoroti tata letak toko serta membawa konsumen berkeliling di area toko dan melihat lebih banyak barang. Tingkat kecerahan pencahayaan pada toko akan memengaruhi perilaku konsumen. Sebagai contoh, pencahayaan yang redup akan memberi kesan nyaman bagi konsumen daripada yang terlalu terang. Ritel jasa seperti cafe umumnya menggunakan cahaya yang redup untuk menciptakan suasana yang romantis dan menyenangkan cozy. Adapun restoran keluarga menggunakan cahaya terang sehingga suasana keakraban dapat tercipta. Pelanggan menjadi lebih terstimulasi ketika pencahayaan dalam ruangan dianggap sangat cerah, yang mempercepat keputusan pelanggan membeli produk. Biasanya, department store dan toko-toko di Indonesia menggunakan lampu pijar untuk memberikan kesan hangat dan menyenangkan. Pencahayaan di dalam toko juga dapat digunakan untuk menyorot produk yang dipamerkan. Hal ini bisa menarik perhatian pelanggan. Sebuah toko ritel dengan suasana lembut dan lampu terang menyoroti produk tertentu akan mendorong ketertarikan pelanggan terhadap produk ini serta memotivasi mereka untuk melakukan pembelian. Selain menstimulasi belanja, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan menyorot produk tertentu, pencahayaan bisa juga berfungsi menyembunyikan kelemahan rancangan toko, misalnya dengan penggunaan cahaya redup. b. Model Pencahayaan Secara umum, penerangan ruang general lighting toko sebaiknya menggunakan cahaya tinggi. Sementara itu, teknik backlighting adalah meletakkan sumber cahaya di belakang objek untuk memperoleh performa berkas cahaya impresif dari depan. Down lighting adalah teknik pencahayaan dari langit-langit yang digunakan untuk penerangan area sirkulasi. Adapunuplighting adalah berupa pencahayaan yang mengarah ke atas dengan tujuan menciptakan kesan tinggi. Pencahayaan pada elemen dinding dapat menggunakan teknik wall washing. Hal ini bertujuan menonjolkan objek di dinding, memperjelas karakter fisik dinding sendiri wujud, tekstur, warna, dan semacamnya, serta menciptakan kesan “ruang”. Penataan cahaya yang benar dan variasi warna yang indah akan menimbulkan kesan indah pada barang dan mewah. Selain itu, sistem pencahayaan lighting harus mempertimbangkan perubahan warna dan penataan ruang seiring waktu dan tern. Model-model pencahayaan antara lain sebagai berikut. 1 Ambient Lighting Ambient lighting atau general lighting adalah pencahayaan utama yang menyediakan penerangan utama ke seluruh bagian toko. Pada jenis pencahayaan ini, umumnya lampu diletakkan di tengah-tengah ruangan dengan ukuran watt yang lebih besar agar cahaya yang dihasilkan dapat tersebar secara sempurna ke seluruh ruangan. Namun, jika ruangan terlalu besar, lampu dipasang di beberapa titik. Contoh lampu yang biasa digunakan pada general lighting adalah lampu downlight. 2 Local Lighting Pencahayaan Lokal Local lighting adalah pencahayaan yang mendukung terlaksananya suatu kegiatan. Oleh karena itu, disebut juga task lighting. Distribusi cahaya task lighting terfokus pada area yang digunakan untuk kegiatan. Salah satu contoh penggunaan task lighting adalah lampu tambahan yang dipasang di dekat kasir untuk mendukung kegiatan di kasir. 3 Accent Lighting Pencahayaan yang Berfungsi Sebagai Aksen Pencahayaan jenis ini digunakan untuk membuat sudut dan barang tertentu menjadi menonjol, seperti lampu sorot, lampu tersembunyi, atau lampu track. Pencahayaan seperti ini dapat mengarahkan pengunjung untuk melihat suatu barang atau koleksi tertentu. Oleh karena itu, disebut juga focus lighting. Lampu yang digunakan adalah lampu spotlight yang dapat membiaskan cahaya yang kuat dan menghasilkan fokus pada objek yang dituju. 4 Natural Lighting Sinar Matahari/Cahaya Bulan Bila didesain sejak awal, pemanfaatan sinar matahari dapat membuat ruangan menjadi terang. 5 Pencahayaan Khusus Pencahayaan khusus di isni berupa teknik highlighting dan silhouetting biasanya digunakan untuk mempromosikan iklan agar lebih terlihat jelas dibandingkan latar belakangnya. Sementara itu, silhouetting menekankan fitur khusus objek sekaligus menghilangkan silau glare. 3. Warna Penggunaan warna yang tepat akan memberikan kepercayaan bahkan mendorong konsumen untuk tanpa berpikir panjang membuat keputusan pembelian di toko. a. Dampak Warna Toko Pada Pembeli Berikut empat dampak warna toko pada pembeli saat berbelanja 1 Mengundang pembeli datang ke toko. Warna-warna kalem seperti jingga dan cokelat dapat lebih mengundang pembeli untuk datang. Sementara warna-warna seperti hijau dan biru dapat memberikan dampak tenang. Jingga membuat konsumen lebih bahagia. Pembeli yang bahagia cenderung lebih lama memilih barang di toko. Warna jingga dan cokelat di malam hari dapat terlihat seperti kotak perhiasan dan sangat mengundang pembeli untuk datang. 2 Membuat pembeli nyaman berada di toko. Dibandingkan mewarnai toko dengan warna yang disukai, lebih efektif memilih warna sesuai konsep toko yang diinginkan. Contoh Jika Anda ingin menghidupkan suasana pantai di toko, gunakan tema pantai yang didominasi warna biru, hijau, dan warna pasir. Hal itu akan membuat pembeli nyaman dan betah berada di toko. 3 Membuat pembeli tertarik ke produk tertentu. Warna terang seperti kuning dan merah mencuri perhatian konsumen dan membuatnya berhenti pada produk tertentu. Itu lantaran kuning merupakan warna pertama yang ditangkap retina. Sementara warna merah identik dengan berhenti. Pembeli cenderung lebih boros saat terdapat warna merah di toko. 4 Membuat pembeli mengenali merek tertentu. Warna ternyata dapat meningkatkan kesadaran pembeli pada merek tertentu. Warna toko dapat diasosiasikan dengan warna merek dari sejumlah perusahaan yang membuat pembeli lebih mudah mengenalinya. b. Memilih Warna yang Cocok Untuk Bisnis Berikut ini pengetahuan mengenai memilih warna yang cocok untuk bisnis. 1 Merah Warna ini melambangkan suatu kekuasaan, sifat yang agresif, energik, provokatif, dan menarik perhatian. Warna merah akan cenderung menarik perhatian calon pelanggan lebih kuat dari warna lainnya. Menggunakan warna ini sebagai warna dominan dalam bisnis bukanlah sesuatu yang salah, tetapi tetap dengan porsi yang sesuai atau imbang dengan penggunaan warna lainnya. Bisnis yang sesuai menggunakan warna ini adalah bisnis kuliner/makanan, bisnis teknologi, transportasi, dan agrikultur. 2 Biru Warna ini menggambarkan suasana yang sejuk dan dapat dipercaya. Juga menggambarkan kebersihan, keamanan, perintah, inspirasi, sabar, sensitif, bijaksana, dan segar. Bisnis yang cocok untuk menggunakan warna biru adalah bisnis energi, keuangan, dirgantara, teknologi, kesehatan, dan agrikultur. 3 Hijau Memiliki penggambaran yang hangat, sejuk, dan juga mengundang, warna hijau dikatakan sebagai warna yang serbaguna. Wrna ini juga menandakan kesehatan dan lingkungan. Bisnis yang cocok menggunakan warna ini antara lain seperti bisnis energi, usaha makanan, kesehatan, agrikultur, dan perumahan. 4 Kuning Kuning digambarkan sebagai warna yang kuat. Mengapa demikian? Karena warna kuning mampu menggambarkan rasa percaya diri. Warna kuning juga memberikan perhatian yang lebih kepada pelanggan Anda. Kuning juga memiliki arti lain, seperti optimis, harapan, filosofi, menggembirakan, kaya, menghidupkan, bijaksana, cerdas, dan kemasyuran. Bisnis energi, kuliner, dan properti sangat cocok menggunakan warna dengan dominasi warna kuning. 5 Merah Muda/Pink Jika Anda ingin membuka sebuah usaha yang menargetkan pasar wanita, warna pink sangatlah diajurkan. Sebab, bagaimanapun juga wanita pasti memiliki sifat feminin diialam dirinya. warna pink juga terlihat sangat menyenangkan dan benar-benar mencerminkan keperempuanan. 6 Ungu Warna ini menggambarkan sebuah sifat mewah, glamor, canggih, nostalgia, misteri, dan spiritual. Juga merupakan warna kerajaan karena terlihat sempurna dan elegan Bisnis keuangan, teknologi, dan kesehatan sangat cocok menggunakan warna ini. 7 Emas Warna emas menggambarkan suatu sifat elegan dan prestisius. Warna emas sangat berpengaruh jika dikombinasikan dengan warna ungu atau hijau. Emas melambangkan kekayaan, kemakmuran, keberhargaan, dan harapan. 8 Orange Orange merupakan warna yang menggambarkan suatu energi. Orange juga menggambarkan sifat penuh vitalitas, keceriaan, humoris, dan fun. Bisnis teknologi dan kesehatan sangat cocok menggunakan warna ini. 9 Cokelat Selain menggambarkan nuansa alam, warna cokelat juga menggambarkan sifat bersahaja dan relaksasi. Kenyamanan dan kesederhanaan yang diciptakan warna ini sangat cocok untuk bisnis fashion, transportasi, agrikultur. 10 Hitam Hitam menjadi warna yang netral dan serbaguna. Warna hitam juga menjadi warna pilihan untuk menggambarkan suatu sifat elegan, menarik, atau santai. Warna hitam juga menggambarkan sifat kekuatan, kemewahan, misteri, dan keagungan. Bisnis yang sangat cocok menggunakan warna ini adalah industri fashion, teknologi, dan transportasi. 11 Putih Warna yang menggambarkan sifat kesucian, mulia, bersih, dan lembut ini sangat cocok digunakan untuk bisnis fashion dan juga kesehatan. 4. Musik Musik sangat memengaruhi kehidupan manusia. Ada tiga bagian musik, yaitu hentakan beat, ritme, dan harmoni. Bagian beat memengaruhi tubuh dan tubuh akan bergerak menyesuaikan hentakan musik. Bagian ritme memengaruhi jiwa atau suasana hati. Semakin teratur ritme musik, semakin tenang jiwa seseorang. Harmoni atau melodi memengaruhi kognisi manusia. Secara kognitif, musik memengaruhi seberapa baik kita memproses informasi. Tempo musik adalah salah satu faktor yang memengaruhi arus lalu lintas di dalam toko. Musik yang lebih lembut biasanya diputar di pagi hari. Lalu, temponya meningkat secara berkala sejalan dengan makin sibuknya toko. Satu hal yang pasti, musik yang disetel di toko harus mencerminkan identitas toko dan sasaran konsumen toko. Dengan demikian, tipe musik yang disetel di toko untuk tiap-tiap toko tidak harus sama. Toko-toko pakaian remaja, misalnya, dapat menggunakan jenis musik hip-hop yang diputar dengan keras untuk menarik minat para remaja. Konsumen remaja akan menikmati setiap hentakan musik hip-hop sambil melihat dan memilih pakaian. Selain itu, ritme musik hip-hop akan mendorong pengambilan keputusan pembelian konsumen remaja yang cenderung emosional ata cenderung tanpa berpikir panjang dalam mengambil keputusan. Di sisi lain, butik pakaiannkelas atas melakukan pilihan jenis musik yang berbeda. Musik yang biasa digunakan di tempat ini adalah musik instrumental atau musik klasik yang diputar lembut untuk menciptakan atmosfer tenang. 5. Aroma Secara biologis, aroma berpengaruh langsung terhadap otak manusia. Hidung manusia memiliki kemampuan untuk membedakan lebih dari jenis aroma yang berbeda. Tidak seperti indera yang lain, aroma merupakan satu hal yang langsung diproses ke berbagai sel otak tanpa harus melewati bagian otak sentral terlebih dahulu. Aroma memengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan mood atau suasana hati, emosi, ingatan, dan bahkan kesehatan kita. Aroma memiliki daya rangsang lebih besar terhadap emosi. Bahkan, 75% emosi yang kita rasakan sehari-hari dipengaruhi oleh penciuman. Pelanggan menghabiskan lebih banyak waktu berbelanja ketika lingkungan berisi musik yang bagus dan beraroma Yalch dalam Hussain dan Ali, 2015. Bau yang sedap kerap diasosiasikan dengan lingkungan yang bersih, nyaman, mutu barang yang bagus, serta pelayanan yang lebih memusakan. Contoh penerapan aroma di dalam toko ritel adalah aroma berbasis gender. Jika Anda menjual produk perempuan, seperti baju, tas atau aksesori, buatlah ruangan tersebut beraroma lebih feminin’ lengkap dengan dekorasi yang terlihat lebih girly. Intinya ialah toko ritel perlu menentukan aroma yang spesifik dan khusus yang sekaligus menjadi ciri khasnya. B. Alat Bantu Display Supermarket 1. Perlengkapan Display Supermarket Perlengkapan display dalam supermarket adalah sebagai berikut. a. Stock Keeping Unit SKU Stock Keeping Unit SKU adalah suatu tulisan yang berisi keterangan mengenai nama produk, harga, nomor price Look Up Unit PLU suatu produk, baik yang dibeli maupun dijual oleh perusahaan. Sering juga disebut dengan nama lain, sebagai part number, product number, atau product identifier. SKU dipakai dalam informasi stok barang perusahaan. SKU menjadi pembeda suatu item dengan yang lain. SKU juga sering dicetak dalam barcode untuk memudahkan perusahaan melakukan inventarisasi stock. Manfaat SKU antara lain sebagai berikut. 1 Identifikasi Spesifikasi Barang Pada usaha ritel, satu jenis barang akan memiliki spesifikasi yang beragam, mulai dari merek, tipe, ukuran, warna, dan sebagainya. SKU akan mudah dalam mengidentifikasi setiap jenis barang. 2 Menjaga Ketersediaan Barang Dalam usaha ritel, ketersediaan barang dagang sangat penting. Tiap-tiap barang akan diberikan kode SKU sesuai spesifikasinya agar pergerakan barang, dari sejak diterima dari pemasok, dijual ke konsumen, hingga informasi tentang kondisi rusak, dapat dipantau. 3 Melacak Lokasi Barang Pada usaha ritel, akan sangat mudah kita temui suatu toko memiliki lebih dari satu gudang penyimpanan. Penerapan SKU yang jelas dan tepat akan memudahkan pelaku usaha untuk mengetahui tempat penyimpanan suatu barang. 4 Mengidentifikasi Profitabilitas Suatu Barang Penerapan SKU yang tepat akan menghasilkan suatu informasi yang detail apakah suatu barang telah memberi keuntungan atau tidak, lengkap dengan spesifikasinya merek, jenis, ukuran, warna, dan sebagainya. Infromasi seperti ini bermanfaat dalam pengambilan keputusan tentang barang dengan spesifikasi mana yang terus diinvestasikan dan yang mungkin harus dikurangi atau bahkan dihentikan penjualannya. b. Point of Purchase POP Display Point of purchase POP display adalah suatu area yang didesain khusus untuk menangkap perhatian konsumen potensial terhadap produk khusus yang ditampilkan di tempat itu. Hal itu karena POP display memberi informasi, mengingatkan, membujuk konsumen untuk membeli secara langsung, bahkan menimbulkan keinginan untuk dapat memiliki produk yang dipromosikan. POP display akan memberikan highlight terhadap produk dengan maksud menarik perhatian konsumen. POP display bisa berupa signage sederhana atau bentuk display lain yang lebih rumit, seperti standing display. Umumnya, POP display berada di dekat pintu keluar. 1 POP display yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut. a Mencantumkan data misalnya harga, nama barang, merek, dan lain-lain. b Ukuran disesuaikan dengan barang yang di-display. c Tulisan jelas dan rapi. d Warna menarik. e Komunikatif. f Dapat diberi variasi. 2 Di supermarket, pemasangan POP display biasanya untuk keperluan-keperluan sebagai berikut. a Floor display. b Barang baru. c Berhadiah. d Barang kurang laku/belum dikenal. e Barang yang kurang terlihat dari pandangan. f Dinner set produk. g Package deal. h Produk musiman. i Harga promosi. j Diskon khusus special discount. c. Price Look Up Unit PLU PLU adalah nomor identitas barang yang berfungsi untuk komputerisasi. PLU dibuat untuk produk produsen, tetapi jika suatu produk belum dilengkapi barcode, pihak pengelola supermarket membuat PLU untuk setiap item barang yang di-display. PLU dapat berupa harga barang dan barcode yang dibuat pengelola supermarket, dapat pula berupa kode barang dan harga barang. 2. Peralatan Display Supermarket a. Gondola Gondola adalah tempat memajang produk yang kedua sisinya terdiri dari rak-rak shelving yang disusun dari atas ke bawah. Tinggi dan ukuran gondola berbeda-beda, tergantung jenis toko dan luas ruangan. b. Shelving Shelving merupakan bagian dari gondola yang berupa rak-rak yang disusun dari atas ke bawah. Dalam satu gondola biasanya terdiri dari beberapa shelving di kedua sisinya. Jumlah shelving dalam gondola berbeda-beda, tergantung tinggi setiap gondola. c. Wagon Wagon adalah box besar yang digunakan untuk menata produk-produk yang sedang promo. Contoh untuk mendisplay buku tulis dan tempat pensil menjelang tahun ajaran baru, peralatan rumah tangga dari melamin, dan sebagainya. d. Showcase Showcase adalah alat pajang yang berupa produk daging segar, sosis, dairy, ikan segar, dan sebagainya. Produk-produk yang di-display dalam showcase adalah produk yang masuk kategori expire date kedaluwarsa pendek. e. Showcase Chiller Showcase chiller adalah peralatan display untuk memajang buah, daging, sayur, dairy dan produk segar yang lain kecuali produk-produk yang dipajang dalam showcase. f. Backwall Backwall adalah media promosi yang biasa digunakan sebagai latar belakang background sebuah acara atau pameran produk, yang berisi gambar, nama acara atau talkshow, hingga brand yang mensponsori acara tersebut. Bentuknya rangka spider, berbahan alumunium, dilengkapi dengan troly case, poster berbahan sticker dilapisi pvc, serta ditambahi magnet di sekelilingnya agar bisa menempel ke besi penyangga rangka. Backwall sangat praktis karena dapat dibawa kemana-mana portable. Umumnya, backwall memiliki dua tipe yang bisa dipilih sesuai selera, yakni backwall curve yang berbentuk melengkung atau backwall straight yang berbentuk lurus. Fungsi backwall hampir sama dengan fungsi gondola. g. Single Hook Single hook adalah peralatan display berupa gantungan yang digunakan untuk memajang produk makanan, peralatan rumah tangga misalnya sendok sayur, pisau, parutan keju, saringan, serta perlengkapan pribadi misalnya sikat gigi, sisir, alat cukur, peralatan pedicure dan manicure. 3. Alat Bantu Display Produk Fashion a. Manekin Manekin yaitu patung seluruh badan yang digunakan sebagai alat bantu memajang dan memperkenalkan produk baru. b. Half Torso Half torso yaitu patung untuk memajang pakaian yang hanya setengah badan. c. Presentation Table Presentation table yaitu meja yang digunakan untuk memajang produk sample/contoh. d. Backwall Backwall yaitu dinding yang digunakan untuk memajang barang. e. Waterfall Waterfall yaitu besi yang dipasang di tembok dengan arah menurun dan berfungsi untuk menggantung hanger. f. Platform Platform adalah body display yang terbuat dari plastik berbentuk pipih. g. Wagon Wagon yaitu kotak tempat menata produk yang sedang promo. h. Dress Making Dress making yaitu hanger yang khusus digunakan untuk memajang pakaian setelan. i. Fixture Fixture yaitu sarana/alat untuk menggantung pakaian yang digantung yang berbentuk huruf T. Fixture terdiri atas T-Stand ganda dan T-Stand tunggal. T-Stand adalah media untuk menggantung hanger yang berbentuk T. j. Gawang Gawang yaitu alat untuk menggantung pakaian yang digantung berbentuk seperti gawang. k. Hanger Hanger yaitu alat untuk menggantung produk. l. Swastika Swastika yaitu T-Stand ganda yang mempunyai empat arah. m. Ambalan Ambalan yaitu rak yang disusun untuk memajang pakaian yang dilipat. n. Single Hook Single hook yaitu peralatan display yang berfungsi untuk menggantung produk, seperti dasi, topi, ikat pinggang, kaos kaki, aksesori untuk wanita sisir, jepit alis, ikat rambut, pemotong kuku, bros, gelang, cincin, anting, dan lain-lain. o. Fitting Room Fitting room atau kamar pas yaitu sebuah tempat atau ruang yang disediakan oleh sebuah toko/supermarket untuk mencoba apakah pakaian yang diminati pas atau sesuai dengan ukuran tubuh atau tidak. p. Bracket Bracket yaitu media untuk memasang ambalan televisi plat, yang biasanya dipasang di dinding, pilar tiang, dan dak. 4. Merchandiser Display MD MD atau Merchandiser Display adalah salah satu bagian dari tim promosi yang bertugas men-display atau memajang produk di etalase toko dengan baik. Produk yang tertata rapi di etalase selain sedap dipandang mata juga akan meningkatkan penjualan jika ditata sedemikian rupa sehingga mudah dijangkau dan ditemukan oleh pembeli. Inilah alasan bagian merchandiser display MD perlu ada di setiap toko/supermarket. Dengan pemajangan yang rapi dan menarik, pengunjung bisa tertarik untuk melihat dan membeli meskipun sebelumnya tidak berencana membeli produk tersebut. Dengan kata lain, pemajangan yang rapi dan menarik bisa memicu impulse bulying. Pekerjaan personel merchandiser display tidak terlihat di pasar modern, tetapi juga di toko-toko ritel dan pasar-pasar tradisional. Tim merchandiser display juga bertugas memasang alat-alat promosi produk, seperti stiker, spanduk, banner, dan lain sebagainya. Mereka adalah “pasukan darat”-nya toko, sementara “pasukan udara”-nya diperankan melalui iklan di TV, radio, atau internet. Untuk lebih jelasnya, tugas dan tanggung jawab Merchandiser display MD adalah sebagai berikut. a. Memajang, men-display, merapikan, dan menata produk. b. Menjaga kebersihan produk yang dipajang. c. Menjalankan semua program promosi perusahaan. d. Membantu menjaga stok produk dan memperlebar shelving di etalase modern market/tradisional market. e. Membuat hasil laporan yang ditentukan oleh perusahaan. f. Melakukan kunjungan ke toko sesuai dengan rencana kerja. g. Memberikan informasi tentang produk baru. Sumber Harti, Dwi. Puji Nuryati dan Utami Hadiyati. 2018. Penataan Produk. Jakarta Erlangga. Kalo menurut kamu konten ini bermanfaat, share ke temen-temen yang membutuhkan ya! Ÿ˜Š
Contohnyatelevisi dengan remotnya atau kaus kaki dengan sepatu. Pengertian barang komplementer. Menurut Henricus W. Ismanthono dalam buku Kamus Istilah Ekonomi Populer (2006), barang komplementer merupakan jenis barang pelengkap yang tidak akan berfungsi sempurna tanpa barang lainnya. RAJA RAK MINIMARKET RAJA RAK MINIMARKET Minimarket Display Racking Solutions Diterbitkan 5 Mar 2023 Berikut ini adalah beberapa istilah dalam bidang display di bisnis ritel minimarketPlanogram Rencana atau gambar tata letak produk di dalam toko yang didasarkan pada strategi pemasaran tertentu. Planogram biasanya digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis produk yang akan ditampilkan di toko, serta posisi dan tata Merchandising Proses menata dan menampilkan produk di dalam toko agar terlihat menarik bagi pelanggan. Visual merchandising melibatkan penggunaan warna, pencahayaan, tata letak produk, dan bahan pemasaran lainnya untuk menciptakan tampilan toko yang menarik dan memikat Point of Purchase Bahan pemasaran yang ditempatkan di area checkout untuk menarik perhatian pelanggan. POP biasanya berupa brosur, kupon, atau sampel Unit Rak atau wadah yang digunakan untuk menampilkan produk secara menarik. Display unit biasanya dirancang untuk menarik perhatian pelanggan dan meningkatkan daya tarik Cap Rak yang ditempatkan di ujung lorong toko untuk menampilkan produk khusus. End cap biasanya digunakan untuk menampilkan produk yang sedang dipromosikan atau produk Rak atau stand yang digunakan untuk menampilkan produk dalam jumlah banyak. Gondola biasanya memiliki beberapa tingkat rak dan dirancang untuk menampilkan produk dalam jumlah Talker Bahan pemasaran yang ditempatkan di bagian depan rak untuk memberikan informasi tentang produk. Shelf talker biasanya berisi informasi mengenai harga, diskon, atau fitur Papan atau spanduk yang digunakan untuk memberikan informasi tentang produk atau promo. Signage biasanya ditempatkan di beberapa titik di toko untuk menarik perhatian Station Meja atau area khusus di toko untuk melakukan promosi dengan memberikan contoh produk kepada pelanggan. Sampling station biasanya digunakan untuk mengenalkan produk baru atau meningkatkan kesadaran pelanggan tentang Display Tampilan produk yang menarik di jendela toko untuk menarik perhatian pelanggan yang melintas. Window display biasanya digunakan untuk menampilkan produk yang sedang dipromosikan atau produk selengkapnya di
Untuklebih jelasnya simak penjelasan berikut ini: 1. Tipe Kepemilikan. Berdasarkan tipe kepemilikan, retailing bisa dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut: a. Independent retail firm, merupakan suatu outlet pengecer yang dimiliki serta dioperasikan secara independen dan tanpa afiliasi (penggabungan).
Dalamkonteks bisnis, arti retail adalah suatu kegiatan pemasaran produk, baik barang maupun jasa, yang dilakukan secara eceran atau satuan langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan rumah tangga atau pribadi, bukan untuk dijual kembali. Bisnis retail (retailer) disebut juga dengan penjual eceran atau pengecer, di mana jumlah produk yang
Displayproduk pada rak di minimarket mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan. Pasalnya penataan barang bisa mempengaruhi barang tersebut laku terjual atau justru masuk ke daftar nota retur karena expired. Untuk itu, perlu adanya pemahaman yang baik mengenai cara menata barang di minimarket. Untukmeminimalkan risiko barang kadaluarsa, maka diperlukan cara yang tepat dalam menata barang pada rak. Tips tentang cara display barang pada rak berikut ini mungkin bisa memberi gambaran kepada Anda betapa pentingnya penataan barang yang benar sehingga meminimalkan risiko kerugian akibat expired date. 1. Pengelompokan barang Penjadwalansecara shift pada supermarket PENJADWALAN (SCHEDULING) Melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien agar tujuan tercapai adalah yang diinginkan oleh semua manajemen perusahaan. maka rencana agregat berarti menggabungkan sumber daya-sumber daya yang sesuai ke dalam istilah-istilah yang lebih umum dan menyeluruh. Dengan

MODULPENGETAHUAN PRODUK (PRODUCT KNOWLEDGE) Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk, Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology

6 Jenis-jenis Area Supermarket atau Hypermarket a. Area Kantor. Area kantor adalah tempat pimpinan toko dan para manajer serta staf melakukan aktivitas atau kegiatan operasional toko. b. Area Kasir. Area kasir terdiri atas: 1) Kasir, biasanya berjumlah satu atau lebih (jika terdapat pada supermarket besar).
1 Pendukung pen-display-an yang baik. a. POP. POP merupakan suatu imbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli produk yang ditawarkan. b. Peralatan display barang supermarket. Alat display yang di pergunakan dalam penataan produk supermarket terdiri atas berikut. 1) Gondola, yaitu perlatan display yang terdiri atas
RakGondola adalah jenis rak toko yang digunakan untuk minimarket, supermarket, maupun hypermarket. Rak gondola dilengkapi dengan papan shelving untuk menata barang display. Rak gondola terbuat dari bahan metal yang dirancang saling menopang sehingga kuat menahan beban barang display dalam jumlah besar.
Jelaskanistilah pada aritmatika sosial ? Aritmatika sosial adalah hitungan matematika yang digunakan di bidang sosial. Ada beberapa istilah yang bisa anda kenal mengenai arirmatika sosial dan digunakan sehari-hari. a. Harga pembelian Harga pembelian adalah harga yang didapatkan oleh seorang pedagang ketika membeli barang-barang dagangan b.

RakDisplay Ritel Perlengkapan Peraga Supermarket Dan Fitting , Find Complete Details about Rak Display Ritel Perlengkapan Peraga Supermarket Dan Fitting,Tampilan Ritel Rak Supermarket Fixture,Supermarket Perlengkapan Dan Fitting from Supermarket Shelves Supplier or Manufacturer-Suzhou Hongye Business Equipment Manufacturing Co., Ltd.

2 Display. Display adalah suatu tindakan menampilkan, menaruh, meletakan produk pada suatu tempat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian. SOP Display di swalayan untuk barang supermarket paling awal yang harus diperhatikan adalah penggunaan ruangan. Penggunaan ruangan harus disesuaikan dengan hal berikut ini: a.

Strategikomunikasi dan teknik marketing point of purhacase adalah alat keberhasilan untuk menggait lebih banyak penjualan. Berikut akan berikan 8 aspek yang menjadikan sasaran-sasaran kognitif seperti contoh-contoh bentuk-bentuk yang utama dari strategi komunikasi terangkum yang di bawah ini. 1. Periklanan atau Advertising.

AdministrasiNegara dengan pengertian umum tentang bagaimana lembaga Negara tumbuh dan hidup dalam negara menjalankan fungsinya. Administrasi Negara 3. bukan merupakan bidang studi yang memiliki pengertian serta sifat umum dan berdiri sendiri, tetapi merupakan bidang studi yg tidak diterapkan dalam negara dengan multidisipliner.

Kegiatankegiatan di dalam mengatur barang dagangan dapat dilakukan dengan menata barang, antara lain: • Pengelompokan berdasarkan penggunaannya barang, • Pengelompokan berdasarkan merek barang yang sama. • Pengelompokan berdasarkan ukuran barang, • Pengelompokan barang-barang kebutuhan konsumen. 1.

0Wl6.